Hubungan penyakit hati dan penyakit jasad.
oleh : Denny Prasetya T
Saudaraku, ada hadits yang sangat terkenal:
Di dalam diri manusia ada segumpal daging yang apabila ia shalih maka shalih-lah seluruhnya, jika ia fasad (rusak) maka fasad-lah seluruhnya. Ingatlah bahwa dia itu adalah qalb.
Qalb adalah bentuk mashdar dari akar kata qalaba-yaqlibu-qalban yang berarti membalikkan atau memalingkan. Dalam banyak kamus Arab-Indonesia, kata qalb bila berdiri sendiri bararti hati, jantung atau akal.
Hubungan penyakit hati dan penyakit jasad.
oleh : Denny Prasetya T
Saudaraku, ada hadits yang sangat terkenal:
Di dalam diri manusia ada segumpal daging yang apabila ia shalih maka shalih-lah seluruhnya, jika ia fasad (rusak) maka fasad-lah seluruhnya. Ingatlah bahwa dia itu adalah qalb.
Qalb adalah bentuk mashdar dari akar kata qalaba-yaqlibu-qalban yang berarti membalikkan atau memalingkan. Dalam banyak kamus Arab-Indonesia, kata qalb bila berdiri sendiri bararti hati, jantung atau akal.
Apabila makna qalb tersebut dihubungkan dengan fisiologi jantung dalam tubuh manusia, kita jumpai bahwa kata-kata membalikkan, merubah, merobohkan, mengganti, dan memutarkan menunjukkan fungsi jantung. Dalam tubuh manusia, jantung berperan sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh dari ujung hingga ke ujung. Darah yang dipompa dan mengalir dalam tubuh bersirkulasi dari jantung dan kembali lagi ke jantung. Darah membawa zat-zat yang diperlukan oleh tubuh sebagai energy atau tenaga. Maka jika jantung berhenti memompa darah, tubuh akan lemas bahkan bisa mati.
Alasan bisa diartikan dengan jantung, sebab Nabi SAW. menyebutnya dengan segumpal daging yang menjadi standar bagi sehat atau sakitnya tubuh. Seorang penulis Mesir menulis sebuah buku tentang kedokteran Islam. Ia merujuk pada hadis tersebut untuk menunjukan peran jantung dalam seluruh mekanisme tubuh kita. Alasan bisa diartikan dengan hati oleh sebab hadis tersebut sesungguhnya merupakan akhir dari pembicaraan tentang haram, halal, dan syubhat.
Dari Abi Abdillah Al-Nu’man ibn Basyir r.a. berkata bahwa Dia pernah mendengar Rasulullah Saw.bersabda:
Sesungguhnya yang halal telah jelas, yang haram telah jelas dan antara keduanya adalah hal-hal syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui banyak orang. Barang siapa yang menjaga diri dari hal-hal syubhat, maka ia benar-benar melakukan pembebasan bagi agama dan harga dirinya. Barangsiaa terjerumus pada hal-hal yang syubhat, maka ia pasti akan terjerumus pada yang haram. Seperti seorang penggembala yang menggembalakan di sekitar tempat terlarang, sehingga hampir saja ia masuk ke padanya. Ingatlah bahwa setiap raja memiliki tempat terlarang. Ingatlah bahwa tempat larangan ALLAH ialah hal-hal yang diharamkanNya. Ingatlah di dalam diri manusia ada segumpal daging yang apabila ia shalih maka shalih-lah seluruhnya, jika ia fasad (rusak) maka fasad-lah seluruhnya. Ingatlah bahwa dia itu adalah qalb.
Dalam hadis Riwayat Ibn Majah dari Abu Musa, Nabi Muhammad Saw.dikatakan, “perumpamaan qalb bagaikan sehelai bulu yang dibolak-balikkan angin di tanah lapang”.
Dan karena makna ini, Hemat al-Qurthubi, Rasulullah Saw.sering bermunajat dengan do’a ini “Allahumma yaa mutsabbita al-qulub, tsabbit qulubanaa `ala tha’atika”- Wahai Zat yang menstabilkan qalb (hati), stabilkan qalb kami pada ketaatan kepada-Mu”.
Ada ulama mengemukakan alasan mengenai hati yang bersifat psikis (qalb) dinamai qalbu. Imam Al-Ghazali mengemukakan karena perubahannya melebihi kecepatan mendidih air dalam kuali. Dikatakan dalam syair, “Qalbu dinamai dengan qalbu hanyalah karena bolak-baliknya, sedangkan pemikiran membuat manusia mencapai banyak derajat.”
Saya hendak menyatakan, bahwa terdapat hubungan yang sangat berkaitan antara qalb dengan organ tubuh manusia.
Agar kita tetap sehat, maka mulai sekarang mari kita menjaga qalb atau hati kita tetap sehat
Menurut Imam Al Ghazali, Qalb terdiri dari:
Empat Jenis Qalb:
Qalb itu ada empat macam:
1.Qalb yang bersih, padanya pelita yang bersinar gemilang. Maka itulah Qalb Al-Mumin.
2.Qalb yang hitam terbalik, maka itulah Qalb Al-Kafir.
3.Qalb terbungkus yang terikat dengan bungkusnya, maka itulah Qalb Al-Munafiq.
4.Qalb yang melintang, padanya keimanan dan ke-nifaq-an.
Mengapa Qalb yang Bersih Diperlukan?
Orang bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah! Di manakah Allah? Di bumi atau di langit ? Rasulullah saw. menjawab, “Allah Ta’ala berfirman:
“Tidak termuat Aku oleh bumi-Ku dan lelangit-Ku, dan termuat Aku oleh qalb hamba-Ku yang Mu’min, yang lemah-lembut, yang tenang-tenteram”
– Hadist Nabi saw –
” .. Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan
dan menjadikan iman itu indah dalam qalb-mu .. ”
– QS. Al Hujuraat [49]: 7
” .. mereka itulah orang-orang yang telah dituliskan
dalam qulub mereka al-’Iman.”
– QS. Al Mujaadilah [58]: 22
Penyakit Hati
Ini berarti mengapa Qalb yang bersih diperlukan, karena Qalb merupakan tempat cahaya Iman. Sedangkan yang menyebabkan Qalb menjadi kotor adalah penyakit hati.
QS. Yunus:57
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
Sebab-sebab Qalb Terhijab:
• Mencintai kehidupan dunia.
• Mempertuhankan hawa-nafsu.
Imam Ja’far Ash Shidiq seperti dikutip dalam buku Tao of Islam (Mizan, 1996), mengklasifikasikan hawa nafsu ini menjadi 75 jenis, beberapanya a.l.:
Jahat (wazir kebodohan)
Kekafiran
Penyangkalan
Keputusasaan
Ketidakadilan
Kemarahan
Mengeluh
Kecil hati
Keserakahan
Kekejaman
Kemurkaan
Kebodohan
Kepandiran
Tak kenal malu
Kerinduan
Kelancangan
Kesombongan
Dendam
Kemiskinan
Pengunduran diri
Permusuhan
Kekasaran
Kebencian
Pelanggaran janji
Curang
Kejorokan
Ketidakpedulian
Ketergesa-gesaan
Keras kepala
Dan lain-lain
Semua ini disebut penyakit hati, yang akan menyebabkan penyakit jasmani, wallahu’alam
Referensi: http://tatahati.blogsome.com
Memang terjadi perbedaan penafsiran kata “qolb”. Sebagian mengatakan hati yang lain menunjuk jantung.
Bagi saya tidak terlalu prinsip. Yang penting adalah membersihkan qolb, entah diartikan jantung atau hati atau jantung hati.