Obama Sihir AS Dalam Hitungan Hari
Bagaimanakan AS dibawah kepemimpinan Barack Obama selama 100 hari pertamanya?
Menurut beberapa pakar terkemuka politik AS, perubahan yang signifikan terjadi dalam 100 hari pertama AS didalam genggaman Obama.
Ketika pendahulunya, George W Bush, berfokus pada serbuan ke Irak, Obama malah sibuk membawa negaranya memperbaiki sistem kesehatan, dimana hal tersebut hanya sedikit disinggung selama pemerintahan Bush…
Obama Sihir AS Dalam Hitungan Hari
Bagaimanakan AS dibawah kepemimpinan Barack Obama selama 100 hari pertamanya?
Menurut beberapa pakar terkemuka politik AS, perubahan yang signifikan terjadi dalam 100 hari pertama AS didalam genggaman Obama.
Ketika pendahulunya, George W Bush, berfokus pada serbuan ke Irak, Obama malah sibuk membawa negaranya memperbaiki sistem kesehatan, dimana hal tersebut hanya sedikit disinggung selama pemerintahan Bush.
Dilihat dari penampilannya pun, keduanya tampak kontras:
Seorang pengacara Afro-Amerika dari Chicago yang keren, dan si peternak bermuka dua dari Texas.
“Seperti Mars dan Venus,” kata Thomas Mann, seorang senior kritikus politik dari DC.
“Sangat sulit menemukan persamaan diantara keduanya.”
Beberapa analis, termasuk David Rothkopf mengatakan, Obama lebih yakin terhadap gerakan aktivis pemerintahan, sementara Bush belajar mencari solusi pasar bebas.
“Pemerintahan Obama, saya kira, benar-benar menutup pintu dari pengaruh pemerintahan Reagan, yang berpikir semakin kecil administrasi maka akan semakin baik.”
Bahkan tidak sedikit kebijakan Bush harus mengalami perubahan di tangan Obama, seperti:
• Obama mengembangkan penelitian di bidang embrio, meski dengan tegas dia menyatakan menolak aborsi.
• Obama memberikan tenggat waktu bagi penarikan pasukan AS dari Irak, dan menutup “benteng” Guantanamo, dan tidak diragukan lagi keputusan tersebut mendapat tentangan keras dari pendahulunya, Bush.
Selama kunjungannya ke Turki beberapa waktu lalu, Obama menemui pendapat bahwa pemerintahan AS hanya berubah wajah, namun dengan kekejaman yang sama.
Menanggapi hal tersebut, Obama berjanji akan melakukan penarikan pasukan AS dari Irak pada 2010 mendatang yang menurutnya juga merupakan salah satu langkah mengurangi emisi bagi pemanasan global. Dia menuturkan bahwa perubahan tidak dapat terjadi dalam satu malam.
“Menggerakkan kapal pemerintahan bukanlah hal yang mudah, bukan seperti speedboat yang dapat dirubah arahnya dengan sekejap,” katanya.
Perubahan yang dilakukan Obama juga memancing kemarahan mantan wakil Presiden AS, Dick Cheney, yang menganggap Obama tidak mengikuti jalur yang diberikan Bush dalam memerangi teroris. Obama malah nampaknya menyerang balik duet Bush – Cheney dengan melakukan penyelidikan terhadap penyiksaan yang terjadi di penjara Guantanamo, dimana para tahanan menerima bentuk interogasi dengan penyiksaan fisik.
Tidak lama lalu, Cheney dan mantan sekretaris negara, Condoleezza Rice terbukti bersalah dalam andil mereka mengesahkan “memo penyiksaan”. Dan hingga saat ini Cheney belum memberikan tanggapan apaun.
Memo tersebut disahkan pada 2002, berisi izin bagi CIA untuk melakukan teknik interogasi “water-boarding” terhadap para tahanan Guantanamo yang mereka tuduh sebagai teroris.
Pengadilan AS mendakwa mereka dengan tuduhan penyiksaan dan kejahatan perang.
Sementara itu pihak-pihak yang tersangkut kasus tersebut terus bertambah, termasuk mantan Sekretaris Pertahanan AS, Donald Rumsfeld yang terbukti memberikan pelatihan kepada CIA dalam menerapkan teknik penyiksaan “water-boarding”.
“Program pemerintahan Bush yang dijalankan CIA merupakan langkah tepat untuk melindungi negara ini dari teroris,” mantan jubir Bush, Marc Thiessen membela.
Dia berpendapat keputusaan Bush di Irak tak ubahnya keputusan Obama dalam meningkatkan pasukan AS di Afghanistan. Dia juga menambahkan kedua presiden tersebut terus berupaya menghentikan nuklir Korea Utara dan Iran. “Dilihat dari sisi domestik, keduanya tidaklah berbeda.” (al/ust/ptv/smedia)
sumber: www.swaramuslim.net
Barangkali berguna penilaian yang agak unik berikut ini
100 Hari Presiden Obama : The Most Expensive President Since 1945
Itulah kesimpulan Grabor Steingart, jurnalis Spiegel yang bertugas di biro Washington DC terkait kinerja 100 hari Presiden Obama. Dalam penilaian Steingart kinerja 100 hari presiden baru ini dicirikan mahal, glamour dan kontradiktif.
Grabor bekerja di majalah berita DER SPIEGEL sejak 1990, reputasinya teruji hingga meraih penghargaan jurnalistik. Bukunya yang paling laris adalah “The War for Wealth: The True Story of Globalization or Why the Flat World Is Broken” yang diterbitkan di Amerika Serikat dan Inggris tahun 2008 oleh McGraw Hill.
Silah kunjung
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/100-hari-presiden-obama-most-expensive.html